![]() |
DOK/ Geoogle |
Sebagai
putra daerah yang lahir dan besar di bumi fagogoru dan rakyat biasa pada
umumnya, kami sungguh merasa bingung dan pusing dengan sebagian sikap para
anggota Dewan Perwakilan Rakyat kita. Mereka dipilih langsung oleh rakyat untuk
memperjuangkan hak-hak-nya. Tapi banyak diantara mereka malah melakoni politik
cari kekuasaan. Tawar-menawar kepentingan, sampai-sampai ada yang adu cotos
hanya untuk mendapatkan jatah kue kekuasaan dan atau proyek dari eksekutif, (lihat
bupati dan kroni-kroninya). Jangan heran apabila banyak Anggota Dewan
perwakilan rakyat yang Tersanggut kasus korupsi
Rakyat
Halmahera tengah dari tahun ke tahun mengalami permasalahan yang
makin berat dan permasalahanya juga begitu kompleks, dari persoalan sosial,
budaya sampai ekonomi, setidaknya yang paling menonjol adalah persoalan gudang
tengah (perut ) atau persolan ekonomi. Yang seharusnya membutuhkan
perhatian yang ektra serius dari DPR untuk memperjuangkan haknya, namun yang
terjadi ialah sebaliknya masyarakat Halmahera tengah di pertontonkan oleh
sikap sebagian Anggota dewan, yang hanya disibukkan dengan persoalan partai dan
kepentinganya sehingga ia lupa dengan identitas dan tanggung jawabnya
sebagai dewan perwakilan rakyat. wajar bila sering kali ada yang meberikan
lelucon dan label kepada mereka, bahwa DPR Halteng itu, DEWAN YES!! Setuju disana,
setuju disini yang penting Ibu senang!!.
Realitas
Sosial & Kondisi Ril Masyarakat HALTENG
banyak
catatan, gambaran dan potret kondisi perekonomian rakyat, yang kerap kali
muncul di media masa lokal dan nasional maupun kondisi ril masyarakat kita. Lihat
saja listrik di kecamatan patani yang sering gangguan dan mati lampu 1-3 hari
dalam semingu disebabkan kapasitas dayanya tidak cukup untuk menerangi. Mungkin
terjadi juga di kecamatan-lainya dihalteng, jalan infrastuktur yang
merupakan akses perekonomian masyarakat patani weda, sampai saat
ini jalanya masih kacang ijo. Ditambah lagi dengan berbagai macam
hasil sumber daya alam yang kita miliki, misalnya di patani dengan comoditas
pala dan cengkehnya, yang tersontak dengar kabar akan digantikan oleh
produk unggulanya pemerintah daerah, yaitu kelapa sawit, yang nantinya
beroperasi di patani barat dan sekitarnya. Sungguh ironis negri ini. Dan
bila di kalkulasi secara sadar dan baik, sumber daya alam yang kita miliki
sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Asalkan dikelolah dengan baik, jujur
dan adil.
Kondisi seperti ini merupakan sebagian dari banyaknya probelematika yang terjadi di masyarakat Halmahera Tengah, pertanyaanya kemudian kemanakah para wakil rakyat itu, yang dahulu di pilih oleh rakyat dengan hak politiknya, sehingga mereka menduduki kursi emas itu, kemanakan mereka ketika rakyat butuh bantuan untuk memperjuangkan hak-haknya, kemana janji-janji manismu ketika kampanye di hadapan rakyat. PAK, BU Dewan, anda di pilih rakyat untuk memperjuagkan hak-haknya bukan mewakili rakyat untuk makan uangnya
MIRIS
MEMANG!! Mungkin kata ini tepat, untuk menggambarkan potret daerah dan
masyarakat HALTENG hari ini, meski daerahnya kaya akan sumber daya alam tapi
tidak di nikmati sendiri hasilnya, walaupun ada sebagian kecil yang merasakan
hasilnya. Tapi itu hanya sekelompok orang tertentu dari sekian banyak
masyarakat yang ada di Halteng. Begitulah kira-kira negri fagogoru ini
sungguh
aneh dan lucu ketika masyarakat mengalami kondisi perokomian yang buruk dan
sedang membutuhkan perhatian yang extra serius, sebagian Anggota Dewan kita
malah melakoni politik cari kekuasaan, tawar-menawar kepentingan seperti apa
yang sudah di singgung diatas. Dan disibukkan dengan studi banding, yang
menelan dana ratusan juta bahkan miliaran rupiah.yang menjadi tradisi dpr
setiap tahunnya.
Merakyat
Bukan Memperkaya Diri
ketika Anggaran
APBD Halteng 2013 Raib Mubajir oleh Pemda. Kualitas bangunan mes jakarta yang
masih bisa di gunakan ternyata di bongkar dan di bangun baru dengan besar APBD
tahap 1 2013 Rp. 1.490.000.000, (satu milyar empat ratus sembilan puluh
juta). Dan masih segar diingatan kami, ketika peresmian MES PEMDA HALTENG Di
jakarta itu, teman-teman kami yang terhimpun dalam keluarga besar HIPMA HALTENG
JABODETABEK menuntut haknya dengan jalan demonstrasi salah satu dari
tuntutanya ialah pengadaan asrama mahasiswa Jakarta, anehnya mereka malah
dihajar dan dipukuli oleh orang-orang yang notabenenya adalah pejabat daerah,
sampai ada yang korban luka memar di wajahnya. Lagi pula ketika
perjalanan dinas, Pejabat atau DPR studi banding ke jakarta jarang menempati
gedung itu malah tinggal di hotel yang berberbintang,
padahal jika DPR kita menyadari kondisi perokonomian masyarakat sedang terpuruk, paling tidak dalam pembahasan rancangan APBD itu, harus lebih hati-hati dan di pertimbangkan secara masak-masak sehingga keputusanya pun dapat mengakomodir kepentingan kesejahteraan rakyat masyarakat halmahrera tengah. Demi perbaikan dan kemajuan HALTENG ke depan. Bukan digunakan untuk memperkaya diri sendiri, dengan berbagai program yang tidak tepat sasaran itu. Mes PEMDA JAKARTA salah satunya, singkatnya DPR kita harus merakyat bukan memperkaya diri. Tapi kami percaya dan tetap optimis dari 20 DPRD Halteng pasti satu dua orang diantaranya yang masih menjaga integritasnya. Dengan jalan berjuang dan berkorban untuk masyarakatnya. **
Pernah
Dimuat di PATANI INSTITUT
EmoticonEmoticon